Kamis, 28 April 2011

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Oleh : Lisagita Dwijayanti



                Organisasi memandang pentingnya diadakan
pengembangan sumber daya manusia sebab pada saat ini
karyawan merupakan asset yang sangat penting dalam
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Disamping
itu dalam kegiatan pengembangan sumber daya manusia, perlu
adanya koordinasi yang cukup baik antara setiap unit kerja
yang ada di dalam organisasi dengan bagian kepegawaian.
Hal ini penting mengingat bahwa setiap unit kerja lebih
mengetahui kebutuhan pengembangan yang bersifat
pengetahuan dan ketrampilan teknis rai pegawai yang berada
di bawahnya. Oleh karena itu, bagian kepegawaian dalam hal
ini pengembangan tersebut berperan sebagai pendukung
dalam pelaksanaan aktivitas pengembangan dan berhubungan
dengan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan teknis dari
setiap unit kerja, bagian kepegawaian dapat melakukan
perencanaan pengembangan karier pegawai agar organisasi
memiliki pegawai yang siap pakai pada saat dibutuhkan untuk
posisi atau jabatan baru.
                Dalam hal ini Effendi (1992) mengemukakan bahwa
meskipun unsur kesehatan dan gizi, kesempatan kerja,
lingkungan hidup yang sehat, pengembangan karir ditempat
kerja, dan kehidupan politik yang bebas termasuk pendukung
dalam pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dan
pelatihan merupakan unsur terpenting dalam
pengembangannya.
                Demikian pula Martoyo (1992) mengemukakan bahwa
setiap organisasi apapun bentuknya senantiasa akan berupaya
dapat tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan dengan
efektif dan efisien.
Efisiensi maupun efektivitas organisasi sangat tergantung
pada baik dan buruknya pengembangan sumber daya
manusia/anggota organisasi itu sendiri. Ini berarti bahwa
sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut
secara proporsional harus diberikan pendidikan dan latihan
yang sebaik-baiknya, bahkan harus sesempurna mungkin.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukan dapat
disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya manusia
meliputi : unsur kesehatan dan gizi, kesempatan kerja,
lingkungan hidup sehat, pengembangan karir ditempat kerja,
kehidupan politik yang bebas, serta pendidikan dan pelatihan.

Tujuan pengembangan sumber daya manusia menurut
Martoyo (1992) adalah dapat ditingkatkannya kemampuan,
keterampilan dan sikap karyawan/anggota organisasi sehingga
lebih efektif dan efisien dalam mencapai sasaran-sasaran
program ataupun tujuan organisasi.
Menurut Manullang (1980), tujuan pengembangan
pegawai sebenarnya sama dengan tujuan latihan pegawai.
Sesungguhnya tujuan latihan atau tujuan pengembangan
pegawai yang efektif, untuk memperoleh tiga hal yaitu :
(1) menambah pengetahuan;
(2) menambah ketrampilan;
(3) merubah sikap.

Manfaat dan tujuan dari kegiatan pengembangan sumber
daya manusia menurut Schuler (1992), yaitu :
a) Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk
Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan
kinerja pegawai saat ini, yang dirasakan kurang dapat
bekerja secara efektif dan ditujukan untuk dapat mencapai
efektivitas kerja sebagaimana yang diharapkan oleh
organisasi.
b) Meningkatkan produktivitas
Dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai
juga memperoleh tambahan ketrampilan dan pengetahuan
baru yang bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan mereka.
Dengan semikian diharapkan juga secara tidak langsung
akan meningkatkan produktivitas kerjanya.
c) Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja
Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki
pegawai, maka akan lebih fleksibel dan mudah untuk
menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya perubahan
pada lingkungan organisasi. Misalnya bila organisasi
memerlukan pegawai dengan kualifikasi tertentu, maka
organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru,
oleh Karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi
syarat untuk pekerjaan tersebut.

d)Meningkatkan komitmen karyawan.
Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai
diharapkan akan memiliki persepsi yang baik tentang
organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan
komitmen kerja pegawai serta dapat memotivasi mereka
untuk menampilkan kinerja yang baik.
e) Mengurangi turn over dan absensi.
Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai
terhadap organisasi akan memberikan dampak terhadap
adanya pengurangan tingkat turn over absensi. Dengan
demikian juga berarti meningkatkan produktivitas
organisasi.
Jika disimak dari pendapat para ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan pengembangan pegawai, pada
umumnya adalah sebagai berikut :
a) Agar pegawai dapat melakukan pekerjaan lebih efisien.
b) Agar pengawasan lebih sedikit terhadap pegawai.
c) Agar pegawai lebih cepat berkembang.
d) Menstabilisasi pegawai.
Untuk mengembangkan potensi pegawai melalui
kesempatan menjalani penugasan pada jabatan-jabatan hirarki,
dari yang sederhana sampai yang kompleks. Disamping itu
bagi para pegawai juga diikut sertakan dalam pendidikan dan
pelatihan.
manfaat dari
pengembangan pegawai dapat dilihat dalam dua sisi yaitu :
1. Dari sisi individu pegawai yang memberi manfaat sebagai
berikut :
a) Menambah pengetahuan terutama penemuan terakhir
dalam bidang ilmu pengetahuan yang bersangkutan,
misalnya prinsip-prinsip dan filsafat manajemen yang
terbaik dan terakhir.
b) Menambah dan memperbaiki keahlian dalam bidang
tertentu sekaligus memperbaiki cara-cara pelaksanaan
yang lama.
c) Merubah sikap.
d) Memperbaiki atau menambah imbalan/balas jasa yang
diperoleh dari organisasi tempat bekerja
2. Sedangkan dari sisi organisasi, pengembangan pegawai
dapat memberi manfaat sebagai berikut :
a) Menaikkan produktivitas pegawai.
b) Menurunkan biaya.
c) Mengurangi turnover pegawai
d) Kemungkinan memperoleh keuntungan yang lebih
besar, karena direalisirnya ketiga manfaat tersebut
terlebih dahulu.

sumber : http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/5-pengembangan-sdm-1.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar